Begini Cara Mengetahui Burung Perkutut Jawa Dengan Ciri Istimewa

Begini Cara Mengetahui Burung Perkutut Jawa Dengan Ciri Istimewa

Bagi penghobi dan pemerhati budaya, burung perkutut Jawa tidak sekedar hewan peliharaan semata. Jenis burung pemakan biji-bijian ini, dipercaya punyai keistimewaan kecuali dibandingkan hewan peliharaan lainnya.

Miftakhul Huda, seorang pemerhati budaya sekaligus kolektor burung perkutut Jawa asal Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menjelaskan minat masyarakat untuk memelihara burung perkutut Jawa bukanlah sebuah kebetulan. Menurutnya kegemaran memelihara burung perkutut adalah warisan dari leluhur orang Jawa.

"Burung perkutut Jawa dipelihara sejak zaman leluhur. Dari raja ke raja, atau oleh orang-orang yang punyai kewenangan kala itu," katanya kepada TIMES Indonesia, Senin (17/1/2022).

Ada anggapan, bahwa memelihara burung perkutut Jawa bersama ciri tertentu atau keistimewaan, dapat mendatangkan berkah dan faedah bagi pemiliknya.

burung-perkutut-Jawa-2.jpgMiftakhul Huda kala membuktikan keliru satu koleksi burung perkutut Jawa istimewa. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

Burung perkutut Jawa yang punyai keistimewaan terkandung ciri-ciri khusus. Menurut Huda, keistimewaan burung perkutut Jawa dapat dicermati dari katuranggan. Yakni ciri mati atau corak warna, kelakuan, dan suara. Dan itu timbul terhadap burung perkutut Jawa secara alami.

"Katuranggan itu energi positif yang dibawa burung perkutut Jawa," ucapnya.

Burung perkutut Jawa yang punyai ciri jambul bulu berwarna putih terhadap kepalanya, kata Huda, burung perkutut Jawa itu disebut Songgo Ratu. Jenis ini adalah kasta tertinggi di dalam dunia perkutut. "Dulu cuma dipelihara oleh para raja," ujarnya.

Katuranggan kelakuan, dapat dicermati dari kebiasaan burung perkutut Jawa. Huda menyebutkan lebih dari satu jenisnya. Yaitu Bodronoyo, type perkutut yang tidak dulu menunduk. Kebalikannya adalah type Noroyono. Jenis Jogoboyo, perkutut yang tidak dulu bertengger, dan selamanya berada di depan pintu sangkar Jenis Perkutut Katuranggan .

Sementara untuk katuranggan suara, dapat diperhatikan dari kebiasaan burung perkutut Jawa kala bersuara. Huda menyebutkan dua jenis. Yakni Gedong Mengo, type yang bersuara kala pagi hari. Kebalikannya type Gedong Mingkem, di mana cuma bersuara kala sore hari.

Adapun tentang anggapan terdapatnya berkah dari memelihara burung perkutut Jawa, Huda menyebutkan bahwa hal itu sekedar sebagai perlambang orang Jawa. Bukan berarti burung perkutut Jawa itu sakti.

"Orang Jawa persis bersama tanda, dia beri tambahan sinyal kepada alam kepada Tuhan. Perkutut termasuk persis bersama tanda, seumpama dia memelihara type Surung Drajat, dia menginginkan karirnya cepat terangkat," ungkapnya.

Terlepas dari anggapan itu, harga burung perkutut Jawa yang punyai ciri tertentu disebut Huda termasuk punyai harga menjual yang tinggi. Bahkan, type yang langka, layaknya Songgo Ratu, harga jualnya dapat raih puluhan juta rupiah. "Semakin langka makin mahal harganya," ujarnya.

Huda mengungkapkan, untuk perawatan burung perkutut Jawa bersama ciri tertentu nyaris mirip bersama burung perkutut lainnya. Hanya saja, secara berkala diberikan nutrisi tambahan layaknya asinan. Hal itu menurutnya sehingga proses pencernaan burung selamanya di dalam suasana baik.

Huda termasuk mengungkapkan, peminat burung perkutut Jawa bersama ciri tertentu hingga sekarang masih memadai tinggi. Terlebih bagi mereka yang punyai hajat tertentu, layaknya bagi pejabat, aparat, dan lainnya.

"Peminat burung perkutut Jawa yang istimewa kala ini masih tinggi, utamanya bagi pejabat, birokrat, dan lainnya," tutup Miftakhul Huda, keliru satu pemerhati budaya di Kabupaten Ngawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suplemen Kesehatan Mata

Inspirasi Buket Jajanan yang Bisa Jadi Ide Bisnis

Pentingnya Etika Bisnis dalam Kesuksesan Jangka Panjang